Keluarga Bahagia Dalam Prespektif Islam
Tidak ada orang yang menginginkan kegagalan dalam kehidupan berumah tangga. Setiap orang pasti berlumba-lumba untuk mencapai keharmonian di keluarganya. Sebab keluarga adalah kunci utama kebahagiaan seseorang. Keluarga boleh menjadi syurga namun boleh juga menjadi neraka dunia.
Tahukah kamu, kebahagian keluarga tidak hanya bergantung pada material. Keluarga bahagia menurut islam adalah sebuah keluarga yang berjalan sesuai dengan akidah dan syariat agama, sehingga tercapai kehidupan yang barokah, sakinah, mawaddah, warahmah. Nah, dibawah ini beberapa tanda keluarga bahagia menurut islam:
- Istri yang solehah
Laki-laki mana mana yang tidak ingin mendapatkan pasangan yang solehah? Pastinya seorang wanita yang solehah adalah idaman setiap lelaki. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dunia adalah harta dan sebaik-baiknya harta adalah wanita yang solehah.” Dari hadis tersebut, telah jelas bahwa kedudukan wanita solehah lebih mulia dibandingkan harta di dunia.
Seorang isteri solehah mampu menciptakan syurga dalam kehidupan keluarganya. Ia patuh kepada suaminya, penyabar, taat kepada perintah Allah SWT, mendidik anak-anaknya dengan ajaran agama, senantiasa menjaga melindungi diri dari perbuatan maksiat, dan tidak membuka aib suaminya. Sungguh, suami manapun pasti akan jatuh cinta dengan istri yang solehah. Oleh karena itu, apabila hendak mencari isteri, carilah yang baik akhlaknya sebelum melihat rupa, harta, dan kedudukan wanita tersebut.
- Anak-anak yang berakhlak
Anak adalah salah satu elemen penting dari keluarga. Diriwayatkan oleh Dailami, dari Ibn Asaskir, Rasulullah SAW bersabda: “Ada empat kunci kebahagiaan bagi seseorang muslim, yaitu mempunyai isteri yang solehah, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan pekerjaan yang tetap di negerinya sendiri.”
Selain memiliki isteri solehah, kriteria kebahagiaan keluarga juga diukur dari sifat sang anak. Bayangkan saja anda mempunyai anak yang bandel dan nakal, pasti ketenangan keluarga juga akan terusik. Sebaliknya, seorang anak yang dididik sesuai agama semenjak kecil,maka ia akan tumbuh menjadi generasi rabbani nan qurani. Akhlaknya pun akan baik. Kelak anak tersebut bisa menjadi kebanggaan orang tua di dunia, dan mereka juga merupakan penolong ayah ibunya di akhirat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
- Keluarga yang barokah
Ciri ketiga keluarga bahagia menurut islam adalah keluarga yang barokah. Ingat, kebahagian bukan diukur dari harta yang melimpah ruah. Tetapi bagaimana kita memanfaatkan rezeki yang ada menjadi lebih berkat. Antara suami dan istri haruslah saling bantu-membantu. Tidak apa-apa walaupun kita tak kaya, yang penting harta kita diperoleh dengan cara yang halal. Kemudian jangan lupa untuk bersedekah dan senantiasa bersyukur. Dengan demikian, jiwa kita akan lebih tenteram dan kebahagian bisa diperoleh.
Di samping harta, umur dan waktu kita juga seharusnya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Hidup di dunia memang menyenangkan, tapi jangan melupakan kehidupan di akhirat karena disitulah kita akan kekal selama-lamanya.
- Keluarga sakinah (Penuh Ketenangan)
Sakinah memiliki arti ketenangan, kedamaian, ketenteraman, dan keamanan. Untuk mencapai keluarga sakinah yaitu keluarga yang penuh kedamaian, pasangan suami istri harus bisa menjalani hidupnya sesuai dengan prinsip keimanan, saling menyayangi satu sama lain, menerima kekurangan masing-masing, dan saling melengkapi.
- Keluarga mawaddah (Saling Mencintai)
Secara bahasa, mawaddah didefinisikan sebagai rasa cinta. Keluarga yang mawaddah berarti keluarga yang kehidupannya diliputi dengan cinta dan penuh harapan. Apabila suami-istri bisa saling mencintai, maka insyaAllah rumah tangganya akan terasa lebih indah, harmonis.
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚإِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Ar-Rum: 21)
- Keluarga yang rahmah (Saling Menyayangi dan dirahmati Allah SWT)
Wa Rahmah merupakan kelanjutan dari mawaddah (cinta), dimana Wa berarti “dan”, Rahmah berarti “rahmat atau karunia atau anugerah Allah SWT”. Rahmah juga bisa didefinisakan sebagai kasih sayang.
Kebahagiaan keluarga akan semakin lengkap bilamana seorang suami memberikan kasih sayang kepada istrinya, menghargai, tidak membentak-bentak, dan menafkahi secara ikhlas. Begitupun dengan seorang istri, ia juga harus memberikan cinta tulus kepada suami dan anak-anaknya. Serta tak melupakan menjalankan perintah agama dan mengamalkan sunnah Rasulullah SAW agar kelak kehidupan rumah tangga memperoleh rahmat dari Allah SWT.
#Copypastemutiarakatakeluargabahgiadalamislam
#Copypastemutiarakatakeluargabahgiadalamislam
Comments
Post a Comment